Tepis Isu Intoleran, Ibu Anita: Pak Imam Menaungi Semua, Bukan Hanya Satu Golongan

Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A Rafiq

Rangkaian sosialisasi yang dilakukan Calon Walikota Depok nomor urut satu dalam Pilkada Depok 2024 di Sawangan terbilang cukup padat. Bang Imam, pada Selasa (1/10) melakukan kunjungan ke wilayah Kecamatan Sawangan. Dalam rentetan kegiatan di sana, Bang Imam memenuhi undangan silaturahmi oleh beberapa tokoh, salah satunya H. Irsyad, tokoh di Kecamatan Sawangan.

Di Kediaman H. Irsyad, Bang Imam beramah-tamah dengan para warga dan menyantap makan siang bersama. Ibu Anita, salah seorang warga Sawangan yang juga merupakan jemaat GBI Sawangan secara khusus datang bersama kedua anaknya, dan memberikan kesan pribadinya terhadap pemerintahan Bang Imam sebagai Wakil Walikota.

“Saat ini saya bersama Calon Walikota Depok, dan saya percaya ini adalah pilihan anak-anak muda ya, sehingga Kota Depok akan lebih maju dan maju lagi”, ungkap Ibu Anita. “Kita tidak melihat dari latar belakang komunitas. Kalau saya lihat bahwa (Kota Depok) luar biasa aman.”

Ibu Anita juga memberikan respon terkait isu yang dikembangkan bahwa Depok adalah kota yang intoleran. “Walaupun ada isu-isu dan segala macam, tetapi pada kenyataannya, saya sebagai warga yang juga kebetulan adalah non-muslim, saya melihat Pak Imam luar biasa banget dalam menaungi semuanya bukan hanya satu golongan.”

Sekali lagi, termasuk yang non-muslim, semua warga Depok, semuanya merasa nyaman dan rukun, tidak ada aneh-aneh. Jadi, Pak Imam untuk Depok lebih maju. Nomor satu jangan lupa. Terima kasih Pak Imam.” Ucap Ibu Anita menutup kedatangannya.

Predikat Intoleran untuk Kota Depok

Sebelumnya, SETARA institute memasukkan Kota Depok sebagai kota intoleran dalam rilisan IKT (Indeks Kota Toleransi) selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2020. Dilansir dari detikcom (diakses 3 Oktober 2024), Direktur Riset SETARA institute, Halili Hasan mengatakan “Kalau melihat tren, tampaknya intoleransi (di Depok) akan semakin buruk, terutama karena politik favoritisme pada narasi kelompok konservatif.”

Tahun 2021, SETARA insititute menjelaskan temuan mereka bahwa Depok masih terjebak dalam siklus intoleransi atas hubungan mayoritas-minoritas, “Kedua kota ini berdasarkan temuan SETARA Institute sampai 2021 masih terjebak dalam siklus intoleransi atas hubungan mayoritas-minoritas,” jelasnya pada detikcom.

Jubir PKS, Muhammad Kholid mengatakan bahwa temuan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Depok. “Kami meragukan hasil temuan tersebut. Fakta empirisnya, kerukunan umat beragama di Depok sangat baik,” ujar Kholid pada tahun 2023 (sumber).

Lebih lanjut, Kholid merujuk data Kementerian Agama RI, yakni Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Depok cukup tinggi. Menurutnya, kehidupan antarumat beragama di Depok terjalin harmonis.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp