Imam-Ririn Tegaskan Pentingnya Depok Single Window dalam Debat Pilkada 2024

Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A Rafiq

Depok, 21 November 2024 – Debat ketiga dalam rangka Pilkada Kota Depok 2024 berlangsung di Ballroom Jakarta Global University (JGU), Grand Depok City, Kamis malam. Pasangan calon nomor urut 01, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn), tampil percaya diri dan memanfaatkan momen debat untuk menunjukkan keunggulannya dalam visi pelayanan publik berbasis digital.

Sesi debat dimulai dengan pertanyaan tajam dari Imam-Ririn kepada pasangan nomor urut 02, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah. Imam Budi Hartono mengungkapkan tentang keberhasilan program Depok Single Window (DSW) yang telah berkembang pesat sejak 2017, dengan 17 layanan menjadi 145 layanan pada 2024. Ia meminta pasangan 02 untuk memberikan pandangan mengenai kelanjutan aplikasi DSW yang sudah dirasakan banyak manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam hal kemudahan, efisiensi biaya, serta keamanan data.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Supian Suri tampaknya kurang mengapresiasi keberhasilan DSW. Ia mengkritik rendahnya rating aplikasi DSW di Google, yang hanya mencapai 2,4, dan menyebutkan bahwa tidak semua warga Depok merasa terbantu dengan layanan digital tersebut. Supian malah menawarkan solusi pengaduan berbasis layanan offline melalui WhatsApp, SMS, dan langsung ke kantor kelurahan, yang menurutnya lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Namun, pasangan Imam-Ririn tidak tinggal diam. Ririn Farabi Arafiq dengan tegas menanggapi bahwa meskipun tidak semua masyarakat terampil dalam penggunaan teknologi, digitalisasi adalah langkah penting untuk mempermudah akses layanan publik. Ia menekankan bahwa Depok Quick Response akan menjadi kelanjutan dari DSW, dengan fitur laporan yang lebih sederhana, langsung terhubung dengan pimpinan, dan dapat merespon pengaduan lebih cepat.

Imam Budi Hartono juga menambahkan bahwa sebagai mantan Sekda, Supian Suri seharusnya tahu persis bagaimana program DSW bisa mempermudah urusan publik di Depok. “Jangan menjelek-jelekkan program yang sudah terbukti efektif,” ujarnya. Dia juga menegaskan bahwa teknologi digital harus terus dikembangkan untuk memberikan layanan publik yang lebih efisien.

Sementara Supian Suri tetap teguh dengan solusi offline yang ditawarkan, ia juga menyadari pentingnya pelayanan berbasis digital. Namun, ia menekankan bahwa pelayanan langsung oleh PNS di kelurahan dan kecamatan juga sangat diperlukan untuk memastikan pengaduan diterima dengan baik, tanpa harus bergantung pada aplikasi.

Meski begitu, dalam debat ini, banyak pihak menilai pasangan Imam-Ririn lebih unggul. Mereka tidak hanya mempertahankan keberhasilan DSW, tetapi juga menawarkan inovasi baru dengan Depok Quick Response, yang jelas menunjukkan komitmen mereka untuk memajukan pelayanan publik di era digital.

Debat ini semakin mempertegas visi pasangan Imam-Ririn dalam membangun Depok yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, baik secara online maupun offline.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp