Ratusan anak muda Gen-Z dan milenial bersemangat mengikuti diskusi interaktif bersama Imam Budi Hartono, calon Walikota Depok, di Popi Cafe, Bojongsari, Jumat malam (1/11). Acara yang digelar di area outdoor ini menghadirkan suasana akrab dan penuh semangat, dengan berbagai pertanyaan kritis dari anak muda terkait isu kota seperti kemacetan, pengelolaan lingkungan, hingga pendidikan dan ketenagakerjaan.
Salah satu peserta, Thariq Ariyanto, lulusan S-2 Sheffield Hallam University, bertanya tentang solusi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Sawangan. “Apakah mungkin menggunakan roundabout di Parung Bingung? Atau ada solusi lain dari Bapak untuk mengatasi kemacetan di sana?” ujarnya. Selain itu, Thariq juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang dimulai dari tingkat rumah, seperti yang ia pelajari saat tinggal di Inggris.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Bang Imam menjelaskan bahwa masalah kemacetan di Depok memang kompleks. “Dulu, saat penduduk belum sebanyak sekarang, Sawangan tidak macet. Sekarang, jumlah kendaraan terus meningkat sementara pembangunan jalan tak sebanding. Namun, kita sudah mulai atasi sedikit-sedikit dengan underpass Dewi Sartika, flyover Arif Rahman Hakim, dan pelebaran jalan di Secawan,” katanya. Imam juga membagikan rencananya melalui media sosial terkait perbaikan jalan di titik Parung Bingung dan Tugu Sawangan.
Dalam hal pengelolaan sampah, Bang Imam mengakui bahwa kultur pengelolaan sampah di Depok berbeda dari Inggris, tetapi ia telah merencanakan beberapa langkah konkret. “Kita punya bank sampah untuk memilah dari tingkat rumah tangga. Bulan Desember nanti, insyaAllah, akan dibangun pabrik sampah di TPA Cipayung untuk memproduksi RDF, dan di tingkat RW akan mulai menggunakan incinerator dengan pembimbingan khusus,” ujarnya.
Di akhir acara, Bang Imam menyampaikan harapannya agar generasi muda Depok bisa lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan kota. “Dengan ilmu yang saya punya, saya ingin teman-teman Gen-Z dan milenial ikut terlibat. Ke depan, saya berencana merekrut beberapa anak muda untuk jadi staf ahli saya, biar kita bisa bangun Depok bareng-bareng,” kata Imam disambut tepuk tangan meriah.
Diskusi yang berlangsung hangat dan penuh semangat ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi aspirasi anak muda untuk lebih aktif dalam pembangunan kota. Bang Imam berharap langkah ini dapat membangun hubungan yang lebih erat antara pemimpin dan generasi muda yang inovatif.
Sebagai calon pemimpin, Bang Imam berkomitmen memberikan ruang bagi generasi muda Depok untuk terlibat langsung dalam perubahan. “Keterlibatan kalian, terutama di media sosial, akan sangat berguna buat kami. Yuk, kita bareng-bareng bikin Depok lebih maju dan nyaman bagi semua!” tutupnya.