Debat Memanas, Imam-Ririn Jawab Tuntas Kritik Soal Pendidikan di Depok

Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A Rafiq

Debat ketiga Pilkada Kota Depok 2024 berlangsung sengit di Ballroom Jakarta Global University (JGU), Grand Depok City, pada Kamis malam, 21 November 2024. Pasangan calon nomor urut 01, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn), kembali menunjukkan performa meyakinkan, khususnya saat menjawab pertanyaan dari pasangan calon nomor urut 02, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah.

Di segmen debat antar-paslon sesi ketiga, pasangan 02 melontarkan pertanyaan tajam terkait persoalan pendidikan di Depok, termasuk masalah terbatasnya daya tampung SMA dan SMK negeri serta adanya warga yang tak bisa menebus ijazah karena alasan ekonomi. Supian Suri bahkan menyoroti kondisi seorang tukang parkir berusia 22 tahun bernama Yunan, yang tak bisa menebus ijazahnya akibat hutang, dan mengkritik minimnya penambahan sekolah negeri selama kepemimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Depok.

Namun, Imam-Ririn menjawab dengan tenang dan solutif. “Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk masalah ijazah yang tertahan, kami sudah siapkan program khusus untuk membantu warga seperti saudara Yunan. Kami meminta seluruh warga Depok yang mengalami masalah serupa segera melapor ke kami, dan insya Allah kami akan menyelesaikannya,” ujar Imam.

Imam juga membantah data yang disampaikan pasangan 02 terkait daya tampung sekolah negeri di Depok. “Data tersebut perlu ditinjau ulang. Faktanya, setiap tahun anak-anak Depok tetap bersekolah, baik di sekolah formal maupun non-formal. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi, termasuk DKI Jakarta dan daerah sekitar, untuk memastikan akses pendidikan mereka tetap terjamin,” jelasnya.

Imam menegaskan, sejak masa kepemimpinan Idris-Imam, Pemerintah Kota Depok telah menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan pendidikan berbasis keagamaan. “Alhamdulillah, kami telah berhasil mendirikan Madrasah Negeri di Kota Depok. Bahkan, kami sudah membeli lahan untuk pembangunan Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan ke depan, kami akan membangun Madrasah Aliyah Negeri. Meski kewenangan ini ada di Kementerian Agama, kami tetap mendukung dengan menghibahkan lahan dan mengalokasikan anggaran untuk bangunannya,” paparnya.

Tak hanya itu, Imam-Ririn juga memaparkan kebijakan beasiswa untuk siswa madrasah melalui program Kartu Depok Sejahtera (KDS). “Kami memberikan beasiswa untuk siswa Tsanawiyah dan Aliyah sebagai wujud komitmen kami terhadap pendidikan yang inklusif dan merata,” tutup Imam.

Jawaban pasangan 01 ini mendapat apresiasi positif, karena menawarkan solusi konkret dan menjawab persoalan langsung di akar masalahnya. Pasangan Imam-Ririn tampak sekali lagi menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memahami masalah, tetapi juga memiliki rencana matang untuk menyelesaikannya.

Debat ketiga ini semakin memperkuat citra pasangan Imam-Ririn sebagai pemimpin yang siap membawa Depok lebih maju, dengan fokus pada solusi nyata dan kolaborasi yang kuat demi masyarakat. Pilihan kini ada di tangan warga Depok, yang akan menentukan masa depan kotanya pada 27 November 2024 mendatang.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp